Minggu, 23 Oktober 2011

“Landasan Sosial Budaya Pendidikan ”


1. Landasan Pendidikan
Landasan pendidikan merupakan norma dasar pendidikan yang bersifat imperatif; artinya mengikat dan mengharuskan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan untuk setia melaksanakan dan mengembangkan berdasarkan landasan pendidikan yang dianut.
Landasan sosiologis pendidikan mengandung norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa. Untuk memahami kehidupan bermasyarakat suatu bangsa kita harus memusatkan perhatian kita pada pola hubungan kepribadian antar kelompok dalam masyarakat tersebut. Untuk terciptanya kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai, terciptalah nilai-nilai sosial yang dalam perkembangannya menjadi norma-norma sosial yang mengikat kehidupan bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh masing-masing anggota masyarakat.
Landasan budaya (kultural) mengandung makna norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan berbudaya yang dianut oleh suatu bangsa. Untuk memahami kehidupan berbudaya suatu bangsa kita harus memusatkan perhatian kita pada berbagai dimensi (Sastrapratedja, 1992:145): kebudayaan terkait dengan ciri manusia sendiri sebagai mahluk yang “belum selesai” dan harus berkembang, maka kebudayaan juga terkait dengan usaha pemenuhan kebutuhan manusia yang asasi: (1) kebudayaan dapat dipahami sebagai strategi manusia dalam menghadapi lingkungannya, dan (2) kebudayaan merupakan suatu sistem dan terkait dengan sistem sosial.
2. Proses Sosial
Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan, di dalamnya terdapat suatu proses hubungan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Interaksi sosial dimaksudkan sebagai pengaruh atau timbal balik antara kedua belah pihak yaiu antra individu yang satu dengan individu atau kelompok yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
3
2.1. Tindakan Sosial
Tindakan sosial sebagai perbuatan, prilaku atau aksi yang dilakukan manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap tindakan diperoleh melalui proses belajar tidak semua tindakan manusia dianggap sebagai tindakan sosial, suatu tindakan dapat dikatakan tindakan sosial apabila tindakan tersebut dilakukan dengan orientasi atau dipengaruhi oleh orang lain.
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial, sama pentingnya dengan kondisi lingkungan, sikap dan perilaku orang-orang di sekitar baik itu kebiasaan makan, berjalan, berpakaian, juga turut berpengaruh yang kemudian membentuk sikap seseorang. Bahasa yang dipergunakan merupakan media penting untuk menyerap kebudayaan masyarakat dimana kita tinggal. Tidak saja makna hafiah kata yang terdapat dalam bahasa itu melainkan juga asosiasi perasaan yang menyertai kata dalam perbuatan. Dari hal tersebut jelas bahwa lingkungan sangat berpengaruh pada tindakan sosial.
2.2. Interaksi Sosial
Interaksi social adalah imbangan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya brsifat kerjasama, tetapi juga bentuk persaingan, pertikaian dan sejenisnya. Hubungan antara tindakan sosial dan interaksi social adalah terjadinya hubungan timbale balik disebabkan adanya tindakan (aksi) dan tanggapan (reaksi) antara dua pihak. Tindakan merupakan syarat mutlak terbentuknya interaksi sosial. Interaksi sosial dan proses sosial didasari oleh faktor-faktor berikut :
·           Imitasi (peniruan)
Imitasi bisa bersifat positif bias juga bersifat negatif. Contohnya, seorang anak yang melihat orang tuanya berpakaian rapi kemudian menirunya maka anak tersebut sudah mensosialisasikan diri secara positif. Sebaliknya, seorang anak yang meniru orang lain minum minuman keras, maka anak itu telah mensosialisasikan dirinya secara negatif.

4
·           Sugesti
Sugesti terjadi ketika seorang anak tertarik pada pandangan sikap orang lain yang berwibawa dalam hal positif. Sugesti ini menjadi jalan untuk anak mensosialisasikan dirinya. Namun, jika anak terlalu sering bersosialisasi dapt membuat daya fikir yang rasional terhambat.
·           Identifikasi
Kata identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama, seorang anak dapat mensosialisasikan dirinya melalui identifikasi dengan cara berusaha menyamakan dirinya dengan orang lain, baik secara sadar maupun tidak sadar.
·           Simpati
Akan terjadi manakala seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Faktor perasaan memegang peranan penting, oleh karena itu hubungan yang akrab perlu dikembangkan antara guru dan peserta didik agar simpati ini mudah muncul. Untuk memudahkan terjadi sosialisasi dalam pendidikan, maka guru perlu menciptakan situasi agar faktor yang mendasari sosialisasi itu muncul pada diri anak-anak.
2.3. Syarat terjadinya interaksi sosial
Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.
*        Kontak sosial.
Kontak sosial adalah hubungan satu orang atau lebih melalui percakapan dengan saliang mengerti dengan maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk :
Ø  Antara orang-perorangan
Ø  Antara orang dengan suatu kelompok manusia.
Ø  Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia.

5
*      Komunikasi Sosial
Komunikasi adalah suatu proses yang saling memberikan tafsiran atau prilaku pihak lain. Komunikasi dapat diwujudkan dalam pembicaraan, gerak-gerik fisik atau perasaan.
2.4.    Bentuk komunikasi sosial
-          Kerja sama
Roucek dan Waren menyatakan bahwa jerja sama berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama, menurut Soekanto ada tiga bentuk kerja sama :
1.      Bergaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukatan barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau individu.
2.      Cooptation, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
3.      Coalition, yaitu kombinasi dari dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
-          Persaingan
Persaingan merupakan suatu usaha dari seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang lainnya. Bentuk kegiatan ini biasanya di dorong oleh motifasi berikut ini:
1.      Mendapatkan setatus sosial
2.      Memperoleh jodoh
3.      Mendapatkan kekuasaan
4.      Mendapatkan nama baik
5.      Dan lain-lain
-          Akomodasi
Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukan keseimbanganbaik nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
-          Pertentangan atau Pertikaian.
Adalah bentuk persaingan yang berkembang kearah negatif, artinya karena di satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling tidak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain.
6
3.  Budaya dan Pendidikan
3.1. Pendidikan sebagi proses pembudayaan dan pemberdayaan.
Pendidikan bukan sekedar proses pengolahan intelektual tetapi juga menumbuhkan benih-benih adab manusia, pendidikan bukan sekedar persoalan teknik pengolahan informasi bahkan bukan sekedar penerapan teori belajar, menurut Jerome Bruner (1915) “Pendidikan merupakan usaha yang kompleks untuk menyesuaikan kebudayaan dengan kebutuhan anggotanya dan menyesuaikan anggotanya dengan cara mereka mengetahui kebutuhan kebudayaan”. Dengan kata lain pendidikan adalah usaha untuk menyesuaikan kebudayaan dengan kebutuhan peserta didik.
3.2. Budaya dan Komunikasi.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstark dan luas. Hubungan antara budaya dan komunikasi penting untuk dipahami, karena melalui pengaruh budayalah orang-orang berkomunikasi.
Sebagaimana budaya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya maka praktik dan prilaku komunikasi individu-individu yang diasah dalam budaya tersebut berbeda-beda pula. Terdapat tiga unsur sosial-budaya yang mempunyai pengaruh besar, yaitu:
-       Sistem-sistem Kepercayaan, Nilai dan Sikap.
Kepercayaan dan nilai memberi kontribusi dalam pengembangan dan isi sikap, kita boleh mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan yang diperoleh dengan cara belajar untuk merespon suatu objek secara konsisten, dan sikap itu dipelajari dalam suatu budaya. Bagaimanapun lingkungan akan turut membentuk sikap kita karena sangat berpengaruh pada prilaku kita.
-       Pandangan Dunia
Pandangan dunia berkaitan dengan orientasi suatu budaya-budaya terhadap ha-hal seperti Tuhan, kemanusiaan, alam semesta dan masalah-masalah filosofis lainnyayang berkenaan dengan makhluk. Pandangan dunia kita membantu kita untuk mengetahui posisi dan tingkatan kita dalam alam semesta.

7
-       Organisasi Sosial
Adalah cara bagaimana suatu budaya mengorganisasikan dirinya dan lembaga-lembaganya juga mempengaruhi bagaimana anggota-anggota budaya mempersepsi dunia dan bagaimana mereka berkomunikasi. Dua unit sosial yang dominan dalam suatu budaya :
1.      Keluarga ; meskipun merupakan organisasi terkecil dalam suatu budaya, keluarga yang paling berperan dalam mengembangkan anak, keluarga memberikan banyak pengaruh budaya pada anak karena waktu paling banyak dihabiskan oleh anak ialah di rumah.
2.      Sekolah ; Sekolah diberikan tanggungjawab besar untuk mewariskan dan memelihara suatu budaya dan merupakan penyambung penting yang menghubungkan masa lalu dan juga masa sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar