Minggu, 23 Oktober 2011

Zakat

1. Pengertian Zakat
Zakat menurut bahasa artinya suci dan subur. Menurut istilah ialah “mengeluarkan sebagian dari harta benda atas perintah Allah, sebagai shadaqah wajib kepada mereka yang telah ditetapkan menurut syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum islam”. Dengan bertujuan untuk mensucikan jiwa dan harta mereka, serta memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan sebagai Rukun Islam.
Zakat adalah bagian dari rukun islam, mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi tiap-tiap muslim yang mempunyai harta benda menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh hukum islam. Zakat terbagi menjadi zakat mal dan zakat fitrah, dan memiliki nisabnya masing-masing. Diantara dalil yang mewajibkan zakat :



Artinya :     “Dan tiada diperintahkan mereka melainkan menyembah Allah, sambil mengikhlaskan ibadah dan taat kepada-Nya serta berlaku cenderung kepada ibadah itu, dan mendirikan shalat dan memberikan zakat. Itulah agama yang betul”. (Qs.Al-Bayyinah : 5)
Syarat wajib zakat, ialah sebagai berikut :
Ø  Merdeka ; Menurut kesepakatan ulama zakat tidak wajib atas hamba sahaya.
Ø  Islam ; Zakat tidak wajib bagi orang kafir.
Ø  Baligh dan Berakal ; Anak kecil dan orang gila tidak wajib mengeluarkan zakat, zakat tersebut tidak dikeluarkan oleh mereka akan tetapi dikeluarkan oleh walinya.
Ø  Harta yang dikeluarkan telah sampai nisabnya.
Ø  Harta yang dizakati adalah milik penuh.
Ø  Kepemilikan harta telah sampai setahun.
Orang yang berhak menerima zakat (Mustahiq Zakat), telah ditentukan oleh Allah SWT sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an surat At-taubah ayat 60 yang artinya:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Dari ayat tersebut bahwa jelas bahwa yang berhak menerima zakat yaitu :
1.        Fakir :                Orang yang tidak mempunyai harta atau usaha yang dapat menghasilkan lebih dari  50% kebutuhan hidupnya untuk sehari-hari.
2.        Miskin :             Orang yang mempunyai harta dan usaha yang dapat menghasilkan lebih dari 50% untuk kebutuhan hidupnya tetapi masih belum mencukupi.
3.        Al-‘Amil :          Panitia zakat yang dipercayakan untuk mengumpulkan dan membagikan kepada yang berhak, dan harus memiliki sifat jujur dan menguasai hukum zakat.
4.        Muallaf :            Orang yang baru masuk islam dan belum kuat imannya dan perlu dibina agar kuat imannya supaya dapat meneruskan masuk islam.
5.        Hamba sahaya: Orang yang memiliki perjanjian akan dimerdekakan oleh tuannya dengan jalan menebus dirinya.
6.        Gharim :            Orang yang mempunyai hutang tetapi tidak untuk maksiat dan tidak sanggup untuk melunasinya.
7.        Sabilillah :         Orang yang berjuang dijalan Allah.
8.        Musafir :            Orang yang kekurangan perbekalan dalam perjalanan dalam maksud baik .
Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya diantaranya :
v  Emas, perak dan mata uang
v  Harta perniagaan
v  Binatang ternak
v  Buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan makanan pokok.
v  Barang tambang dan barang temuan.
Selain zakat harta benda ada juga zakat fithrah, zakat fitrah ialah zakat pribadi yang harus dikeluarkan pada hari raya fithrah. Yang wajib dizakati:
§   Dirinya sendiri baik tua, muda, laki-laki ataupun perempuan
§   Orang-orang yang hidup di bawah tanggungannya.
2. Beberapa Nishab dan ketentuan pengeluaran zakat :
*        Zakat Emas : 20 dinar = 12 ½ pound sterling (+ 96 gram). Maka zakatnya 2 ½ %
*        Zakat perak : 200 dirham = 672 gram. Zakatnya 2 ½ %
*        Nisab dan zakat uang sama dengan emas karena peredaran uang berstandar emas (2 ½ %)
*        Harta perniagaan sama dengan zakat emas.
*        Zakat binatang ternak :
Unta ; 5 ekor unta zakatnya 1 ekor kambing
10 ekor unta zakatnya 2 ekor kambing
15 ekor unta zakatnya 3 ekor kambing
20 ekor unta zakatnya 4 ekor kambing
25 ekor unta zakatnya 1 unta betina binti makhdah / 1 unta jantan ibnu labun.
36 ekor unta zakatnya 1 unta betina binti labun.
46 ekor unta zakatnya 1 unta betina huqqah.
61 ekor unta zakatnya 1 unta betina jidz’ah.
76 ekor unta zakatnya 2 unta betina binti labun.
91-121 ekor unta zakatnya 2 ekor unta betina huqqah. Dan tiap-tiap bertambah 40 unta ditambah 1 ekor unta betina binti labun, dan tiap-tiap bertambah 50 unta ditambah 1 ekot unta huqqah.
Lembu/kerbau ; 30-39 zakatnya 1 ekor anak sapi/kerbau (ta-bi’)
40-59 zakatnya 1 sapi/kerbau betina musinnah.
60-69 zakatnya 2 anak sapi/kerbau (ta-bi’)
70-79 zakatnya 1 anak sapi/kerbau (ta-bi’) dan 1 ekor musinnah.
80-89 zakatnya 2 ekor musinnah.
90-99 zakatnya 3 ekor ta-bi’
100-109 zakatnya 2 ekot ta-bi’ dan 1 ekor musinnah
Kambing ; 40-120 zakatnya 1 ekor
121-200 zakatnya 2 ekor
201-300 zakatnya 3 ekor
301-400 zakatnya 4 ekor
401-500 zakatnya 5 ekor
Dan seterusnya, tiap kelipatan 100ditambah 1 ekor.
*        Zakat hasil Bumi ; Nishab hasil bumi yang sudah dibersihkan ialah 5 wasaq (+700 gram), sedang yang masih berkulit nishabnya 10 wasaq (+1400 gram). Dan dikeluarkan zakatnya sebesar 10% jika diairi dengan air hujan / sungai (tanpa ongkos), sedangkan jika diairi dengan pembelian maka zakatnya 5%.
*        Zakat tambang dan temuan ; nishab dan zakat sama dengan emas dan perak (2 ½ %)
*        Zakat Fitrah ; Tiap-tiap jiwa 1 sha’ = 2,305 kg dibulatkan menjadi 2 ½ kg dalam bentuk beras atau lainnya yang menjadi makanan pokok.

3. Hikmah Zakat
ü  Zakat memberi arti bahwa manusia bukan hidup untuk dirinya sendiri karena manusia adalah makhluk sosial.
ü  Dengan mengeluarkan zakat, seorang muslim dapat mengerti bahwa mereka harus mempunyai sifat-sifat baik dalam dirinya yaitu murah hati, dermawan dan penyayang.
ü  Zakat bersifat sosialistis karena meringankan beban fakir miskin dan meratakan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia.
4. Manfaat Zakat.
ü  Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan bakhil.
ü  Memupuk rasa persamaan yang memikirka nasib manusia dalam suasana persaudaraan.
ü  Menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati, dan menghilangkan jurang pemisah antara si miskin dan si kaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar